Proses tahapan perencanaan pada Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Kabupaten Melawi untuk Tahun
Anggaran 2014 saat ini hampir separuh kecamatan telah melaksanakan Musyawarah
Antar Desa (MAD) Prioritas Usulan. Dari hasil perankingan tersebut terlihat
bahwa di beberapa kecamatan usulan masyarakat berupa kegiatan jalan rabat beton
masih menjadi primadona. Fenomena ini tentu perlu mendapat perhatian yang
seksama dari para pendamping masyarakat khususnya yang berlatar belakang teknik
sipil, mengingat banyak kasus pelaksanaan pekerjaan jalan rabat beton yang
dikerjakan tidak sesuai dengan kaidah teknik dan terkesan asal-asalan.
Foto-foto di bawah ini menunjukan betapa pekerjaan jalan
rabat beton yang dikerjakan tidak sesuai dengan kaidah teknik berdampak pada
kerusakan yang parah dan sangat memprihatinkan. Kerusakan-kerusakan yang
tergambar dalam foto ini terjadi hanya beberapa minggu saja setelah dilakukan
pengecoran.
Dari hasil pengamatan dan diskusi dengan pelaksana
pekerjaan di lapangan, kerusakan-kerusakan tersebut terjadi karena beberapa
faktor. Faktor pertama yakni komposisi campuran antara semen, pasir dan kerikil
yang tidak proporsional. Pada banyak kasus, komponen campuran semen tidak
sesuai dengan rencana. Penghematan semen pada pengadukan campuran beton akan
tampak pada hasil pengecoran yang terlihat tidak ada ikatan antara pasir dan
batu sehingga beton mudah pecah. Komponen lain yang biasa dihemat yakni batu
pecah (kerikil) karena pada umumnya harga lebih tinggi dari harga pasir.
Penghematan penggunaan batu pecah (kerikil) ini berbanding terbalik dengan
penggunaan pasir yang justru lebih banyak dari kerikil.
Faktor kedua kerusakan jalan rabat beton yang biasa terjadi
di lapangan yakni komponen pasir dan batu pecah (kerikil) yang kotor bercampur
tanah (lumpur). Kandungan tanah (lumpur) pada pasir dan batu yang jauh di atas
ambang batas ini tentu saja sangat berpengaruh pada kuat tekan beton sehigga
tidak aneh bila di lapangan sering ditemukan kasus hanya beberapa hari saja
jalan rabat beton baru dicor tetapi sudah rusak.
Faktor ketiga yang juga sering ditemukan di lapangan yakni
pasir alas (pasir urug) yang tidak dihampar sebelum dilakukan pengecoran beton.
Tidak adanya pasir alas berdampak pada bercampurnya tanah dasar dengan beton
yang baru dicor sehingga berdampak pada kualitas (kuat tekan) beton tersebut.
Faktor lain yang juga berpengaruh adalah proses
pengadukan (mixing) beton yang tidak tepat. Pada beberapa kasus, beton yang
diaduk belum tercampur dengan baik (masak) tetapi sudah dicor sehingga campuran
semen tidak merata pada komponen pasir dan batu pecah.
Selain faktor-faktor di atas, faktor penting lainnya yakni
ketebalan beton yang dicor. Di beberapa tempat sering terjadi ketebalan beton
yang dicor tidak sesuai dengan rencana sehingga beton mudah untuk pecah.
Upaya yang bisa dilakukan ke depan agar tidak terjadi lagi
jalan rabat beton dengan kualitas yang tidak baik yakni dengan pengendalian
yang sebaik mungkin baik oleh unsur masyarakat maupun para pendamping
masyarakat (fasilitator). Pengendalian yang sangat penting yakni melakukan
pengawasan pada saat persiapan material berupa semen, pasir, kerikil dan air
apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan atau tidak.
Pengendalian lain yakni pengawasan pada saat pengadukan beton, apakah komposisi
komponen beton sudah sesuai dengan rencana campurannya atau belum. Pengadukan
juga perlu dikontrol masak (merata) tidaknya campuran agar ikatan antar
komponen benar-benar terjadi. Pengendalian ketebalan beton juga sangat perlu
untuk dilakukan agar ketebalan beton yang dicor sesuai dengan rencana.
Sesuai dengan harapan program, pengendalian kegiatan PNPM
Mandiri Perdesaan berupaya untuk melibatkan masyarakat secara aktif dengan
konsep pengendalian berbasis masyarakat (Community Base Monitoring). Konsep ini
akan berjalan dengan baik bila masyarakat ikut peduli dengan pembangunan di
desanya dan ini bisa diupayakan dengan pendampingan yang intensif dari para
fasilitator di lapangan untuk memberikan penguatan kepada masyarakat yang
didampinginya. @wry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar