Ketidakadaan Fasilitator Teknik Kecamatan (FTKec) bukan berarti proses tahapan kegiatan infrastruktur PNPM Mandiri Perdesaan menjadi berhenti. Setidaknya pesan itulah yang ingin disampaikan oleh pelaku PNPM-MPd di Kecamatan Pinoh Utara dengan diselenggarakannya pelatihan untuk Kader Teknik khusus penguatan di bidang survey lapangan selama dua hari, mulai hari Jum'at tanggal 15 sampai dengan Sabtu tanggal 16 November 2013.
Pelatihan hari pertama diiuti oleh 8 (delapan) peserta dari target peserta 15 (lima belas) orang. Cuaca yang kurang mendukung diduga menjadi sebab beberapa desa tidak mengirimkan wakilnya untuk ikut pelatihan ini. Kenyataannya memang di beberapa desa terkena banjir akibat beberapa hari belakangan hujan turun sangat lebat terutama pada malam hari.
Hari pertama pelatihan diisi dengan penjelasan terkait Tupoksi Kader Teknik, survey harga dan penjelasan (teori) tentang cara survey lapangan dan cara penggunaan alat survey seperti meteran, kompas dan busur derajat yang berfungsi sebagai klinometer sederhana.
Hari kedua pelatihan peserta yag hadir hampir memenuhi target yakni 14 (empat belas) orang. Materi yang disampaikan pada hari kedua adalah praktek survey lapangan. Praktek pertama yakni survey untuk usulan kegiatan bangunan. Target yang diharapkan dari praktek ini adalah Kader Teknik dapat mempraktekan cara mengukur panjang dan lebar lokasi yang akan dibangun serta arah bangunan yang diusulkan. Setelah data-data terkumpul para peserta diminta untuk memplotkan data-data tadi ke dalam gambar peta situasi (site plan).
Praktek survey yang kedua yakni survey untuk usulan kegiatan jembatan kayu. Dalam praktek ini peserta pelatihan Kader Teknik diharapkan dapat menentukan arah aliran sungai dan arah jembatan yang diusulkan dengan menggunakan alat survey kompas. Selain arah jembatan, peserta juga diharapkan dapat mengukur lebar dan panjang jembatan serta kedalaman dasar sungai.
Praktek survey yang ketiga yakni survey lapangan untuk usulan kegiatan jalan. Pada praktek ini tujuan yang diharapkan yakni Kader Teknik dapat membaca arah kompas (sudut horizontal), membaca kemiringan tanjakan dan turunan dengan alat survey busur derajat serta data-data lain untuk kemudian dicatat dalam format Survey Antar Patok (SAP). Setelah data-data terkumpul selanjutnya masing-masing peserta pelatihan menuangkan hasil survey tadi ke gambar sehingga menghasilkan gambar denah jalan, potongan melintang per patok dan potongan memanjang jalan.
Sebagian besar perserta pelatihan tampak antusias dalam mengikuti pelatihan ini sehingga harapan agar mereka dapat menerapkan di lapangan untuk melaksanakan survey sesuai dengan usulan kegiatan desa mereka bukanlah harapan yang hampa. @wry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar