Pagi menjelang siang pada hari ini, Kamis 22 Agustus 2019, udara terasa
cukup panas, apalagi berada di luar ruangan dengan lantai yang sudah dicor beton,
di kompleks pendidikan Yayasan Cahaya Kemuliaan Desa Sosok Kecamatan Tayan Hulu.
Panasnya cuaca hari ini ternyata tidak mengurangi semangat para undangan dan peserta
Bursa Inovasi Desa (BID) Cluster III yang terdiri dari Kecamatan Tayan
Hulu, Parindu dan Balai, dalam mengikuti acara demi acara dalam rangkaian BID.
Semangat para undangan dan peserta dalam berpartisipasi mengikuti BID tergambar
dari daftar hadir yang ditandatangani peserta pada saat registerasi. Dari 37 (tiga puluh tujuh) desa yang
diundang dalam lingkup cluster III, hanya satu desa yang tidak hadir
yakni desa dari Kecamatan Parindu.
Sajian tari penyambutan kepada tamu dari Kabupaten Sanggau yakni
rombongan yang mewakili Bupati Sanggau yang dipimpin oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPM Pemdes) Rizma Aminin, menampilkan tarian adat
Dayak yang dibawakan remaja putri dalam ritme yang cukup dinamis dengan balutan
kostum yang indah. Setelah menerima sambutan dengan tarian, rombongan dari
kabupaten kemudian menuju ruang pleno untuk mengikuti acara pembukaan BID.
Dalam acara pembukaan, Ketua Panitia BID Cluster III, Anna,
melaporkan bahwa peserta utama kegiatan Bursa Inovasi Desa (BID) yakni 3 (tiga)
orang per desa yang terdiri dari satu orang Kepala Desa, satu orang Ketua Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dan satu orang dari unsur masyarakat, sehingga
peserta utama yang diundang yakni 111 (seratus
sebelas) orang.
Sementara itu, dalam sambutan
tertulis yang dibacakan oleh Sekretaris DPM Pemdes, Rizma Aminin, Bupati
Sanggau menyampaikan bahwa saat ini desa-desa sedang melaksanakan kegiatan
perencanaan dan penganggaran guna merumuskan kegiatan prioritas Tahun Anggaran
2020. Untuk mengefektifkan perencanaan pembangunan desa maka para stake holder
perencana desa perlu mengembangkan wawasan yang inovatif, salah satu caranya
yaitu dengan belajar dari cerita sukses dan inovatif dari desa lainnya.
Setelah acara pembukaan, acara dilanjutkan dengan peninjauan menu
bursa oleh rombongan tamu dari kabupaten dan diikuti peserta BID dari desa. Peninjauan
menu bursa dimulai dari menu Bursa A yang terdiri dari kegiatan-kegiatan
inovatif bidang infrastruktur yang terdiri dari 18 kegiatan inovatif. Peninjauan
menu bursa dilanjutkan ke Bursa B yakni kegiatan-kegiatan inovatif bidang
kewirausahaan dan Bursa C untuk kegiatan-kegiatan inovatif bidang sumber daya
manusia.
Satu hal yang di luar dugaan panitia dan tim pendampingan desa, dalam
pelaksanaan BID Cluster III ini adalah minat peserta BID dari desa untuk
mereplikasi kegiatan inovatif terbilang cukup tinggi, berbeda jauh dengan BID
yang telah dilaksanakan di cluster-cluster sebelumnya. Tingginya
komitmen desa untuk mereplikasi ini bisa diketahui dari data yang disampaikan
oleh Koordinator Kabupaten Tim Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa (P3MD), Abdul Kadir, SP., yang menjelaskan bahwa komitmen desa
untuk mereplikasi kegiatan inovatif bidang infrastruktur sebanyak 54 (lima
puluh empat) kegiatan, bidang kewirausahaan sebanyak 69 (enam puluh sembilan)
kegiatan dan bidang sumber daya manusia sebanyak 55 (lima puluh lima) kegiatan. Selain komitmen
yang cukup tinggi, apresiasi desa terhadap kegiatan inovatif juga sangat
menggembirakan, hal ini ditandai dengan tempelan stiker ikon senyum pada banner
yang memuat kegiatan inovatif. Korkab TA-PM P3MD, Abdul Kadir, menjabarkan
untuk Bursa A (Infrastruktur) diapresiasi 73 peserta, Bursa B (Kewirausahaaan) diapresiasi
85 peserta dan Bursa C (Sumber Daya Manusia) diapresiasi 115 peserta.
BID Cluster III selain dihadiri peserta dari desa dan
undangan dari kabupaten juga dihadiri oleh Tim Tenaga Ahli Madya Program Inivosi
Desa (TAM-PID) Provinsi Kalimantan Barat, yakni Nanang Yunani dan Jhoni Rudwin. Dalam arahannya pada saat
penutupan, Nanang Yunani menyampaikan bahwa kegiatan inovatif yang direplikasi diharapkan
bisa menunjang perekonomian desa. Dicontohkan oleh Nanang bahwa kegiatan
pembangunan sarana olah raga (sorga) bukan berarti untuk mencetak atlit tapi
diharapkan bisa digunakan untuk menyelenggarakan event olah raga yang pada gilirannya
akan berdampak ekonomi karena akan menarik minat masyarakat desa untuk
berdagang.
Di bagian akhir pada acara penutupan BID, Kepala DPM Pemdes yang
dalam kesempatan ini diwakili Kepala Bidang Pengembangan Desa, Antonius
Mulyadi, S.IP., MM., menyampaikan bahwa hasil komitmen desa yang telah
dituangkan dan ditandatangani di Kartu Komitmen, akan dilaporkan kepada Bupati
Sanggau. Untuk itu kepada desa-desa yang sudah berkomitmen untuk mereplikasi
kegiatan inovatif, diharapkan dapat menuangkan kegiatan tersebut ke dalam
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Tahun Anggaran 2020 dan selanjutkan dianggarkan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Tahun Anggaran 2020. “Jangan sampai komitmen yang
dibuat dalam acara BID ini tidak ditindaklanjuti dalam perencanaan dan penganggaran
desa. Akan sangat disayangkan jika Bursa Inovasi Desa (BID) yang telah
dilaksanakan ini hanya sekedar formalitas belaka” tegasnya.@wry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar