Enam meriam kuno peninggalan zaman Belanda bertulis pahatan angka
tahun 1698 dan logo VOC yang berjajar di depan Keraton Pakunegara Tayan,
dengan arah moncong meriam tepat menghadap gerbang, seakan memberi pesan simbolik
upaya keraton dalam mempertahankan eksistensinya. Dalam konteks kekinian, upaya
mempertahankan eksistensi keraton bisa dimaknai sebagai semangat untuk
melestarikan adat budaya Melayu yang telah diwarisi secara turun temurun oleh
pendiri Keraton Pakunegara Tayan.
Meriam Peninggalan Keraton
Spirit dalam melestarikan tradisi adat budaya begitu terasa saat
menyaksikan upacara penyambutan rombongan tamu Bursa Inovasi Desa (BID) Cluster
IV yang meliputi Kecamatan Tayan Hilir, Meliau dan Toba yang dilaksanakan di
depan Keraton Pakunegara Tayan pada hari Selasa tanggal 27 Agustus 2019. Acara
penyambutan rombongan tamu dimulai dari lokasi tamu turun dari kendaraan pengantar,
yang disambut dengan iringan tabuhan tar (hadrah) yakni sejenis alat musik perkusi
khas Melayu, Rombongan tamu kemudian diantar dengan tabuhan tar (hadrah) sampai
ke gerbang keraton yang kemudian disambut palang pintu. Palang pintu berbalas
pantun dengan pendekar yang mengantar tamu dan dilanjutkan dengan pergelaran
pencak silat antara palang pintu dan pendekar pengantar tamu. Setelah pergelaran
pencak silat selanjutnya dilakukan penyambutan tepung tawar oleh kerabat Keraton
Pakunegara Tayan, Gusti Balia. Berikutnya, pergelaran budaya diakhiri dengan
penyajian tarian nusantara serta pembacaan narasi berdirinya Keraton Pakunegara
Tayan.
Rombongan tamu kabupaten disambut hadrah (tar)
Palang pintu berbalas pantun dengan pendekar yang mewakili rombongan tamu
Prosesi tepung tawar oleh kerabat keraton
Acara dilanjutkan dengan seremonial pembukaan BID Cluster IV.
Dalam acara pembukaan, Ketua Panitia BID Cluster III, Hajijan, S.Pd., menyampaikan
bahwa salah satu tujuan pelaksanaan Bursa Inovasi Desa (BID) yakni
memperkenalkan inisiatif atau kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang
dinilai inovatif, yang berkembang di masyarakat dan desa-desa dalam
menyelesaikan masalah dan mendukung peningkatan kualitas pembangunan. Tujuan penting
lain penyelenggaraan BID juga untuk menjaring komitmen pemerintah desa untuk
mengadopsi atau mereplikasi inisiatif atau kegiatan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat yang inovatif.
Pj. Camat Tayan Hilir sebagai tuan
rumah penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa (BID) menyampaikan ucapan terima kasih
kepada kerabat Keraton Pakunegara Tayan atas fasilitasi penyediaan tempat di
keraton untuk kegiatan BID. Selain itu, dalam sambutannya Pj. Camat Tayan Hilir
juga menyampaikan bahwa dengan dilaksanakannya Bursa Inovasi Desa (BID)
diharapkan desa-desa dapat mereplikasi kegiatan inovatif yang sudah diterapkan
di desa-desa lain sehingga cita-cita yang diamanahkan dalam Undang Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa, yakni tercapainya desa yang maju, mandiri dan
sejahtera dapat diwujudkan.
Dalam bagian lain acara pembukaan BID,
Bupati Sanggau dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Bidang
Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan, Drs. Ignatius Iryanto, M.Si., menyampaikan
bahwa saat ini desa-desa sedang melaksanakan kegiatan perencanaan dan penganggaran
guna merumuskan kegiatan prioritas Tahun Anggaran 2020. Untuk mengefektifkan
perencanaan pembangunan desa maka para stake holder perencana desa perlu
mengembangkan wawasan yang inovatif, salah satu caranya yaitu dengan belajar
dari cerita sukses dan inovatif dari desa lainnya.
Setelah acara pembukaan, acara dilanjutkan dengan peninjauan menu
bursa oleh rombongan tamu dari kabupaten dan diikuti peserta BID dari desa. Peninjauan
menu bursa dimulai dari menu Bursa A yang terdiri dari kegiatan-kegiatan inovatif
bidang infrastruktur yang terdiri dari 18 kegiatan inovatif. Peninjauan menu
bursa dilanjutkan ke Bursa B yakni kegiatan-kegiatan inovatif bidang
kewirausahaan dan Bursa C untuk kegiatan-kegiatan inovatif bidang sumber daya
manusia.
Pemotongan pita menuju lokasi menu bursa
Meninjau menu bursa B
Komitmen desa untuk mereplikasi kegiatan inovatif, yang merupakan
salah satu tujuan diselenggarakan BID, disampaikan hasil-hasilnya pada saat
penutupan oleh perwakilan Panitia BID Cluster IV, Hendrikus Endi yang
juga merupakan Pendamping Desa (PD) Kecamatan Meliau, yang menjelaskan bahwa tingkat
partisipasi dalam mengikuti BID Cluster IV sangat tinggi, dari 41 (empat
puluh satu) desa yang diundang hanya
satu desa yang tidak hadir, yakni dari Kecamatan Tayan Hilir. Selain partisipasi
yang sangat baik, komitmen desa untuk mereplikasi kegiatan inovatif juga sangat
baik, tercatat komitmen untuk bidang
infrastruktur sebanyak 34 (tiga puluh empat) kegiatan, bidang kewirausahaan sebanyak
64 (enam puluh empat) kegiatan dan bidang sumber daya manusia sebanyak 55 (lima
puluh lima) kegiatan.
P2KTD melayani konsultasi dari desa
Petugas meja komitmen sedang merakapitulasi hasil komitmen
Di bagian akhir pada acara penutupan BID, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan, Drs. Ignatius
Iryanto, M.Si., yang mewakili Bupati Sanggau mengingatkan kepada desa yang
telah hadir mengikuti BID, agar komitmen yang sudah disepakati untuk direplikasi
dapat terus dikawal agar ditindaklanjuti dalam perencanaan desa dengan
dimasukkan ke dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) 2020 dan
selanjutkan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) 2020.@wry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar