Jumat, 19 Juli 2019

Bursa Inovasi dengan Sentuhan Tradisi


Untuk pertama kalinya pelaksanaan  Bursa Inovasi Desa (BID) pada tahun 2019 diselenggarakan tidak dipusatkan di Kabupaten, melainkan digabungkan beberapa kecamatan menjadi beberapa klaster (cluster). Untuk Kabupaten Sanggau terbagi menjadi 5 klaster dari 15 kecamatan yang ada. Klaster pertama yang melaksanakan BID tahun 2019 yakni klaster 2 yang meliputi Kecamatan Kembayan, Kecamatan Bonti dan Kecamatan Jangkang. Bursa Inovasi Desa (BID) untuk klaster 2 ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 Juli 2019 di Rumah Botang Desa Sebongkuh Kecamatan Kembayan.
Hadir dalam kegiatan BID Klaster 2 ini dari perwakilan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), perwakilan World Bank, Konsultan Nasional Program Inovasi Desa (KN-PID), Konsultan Nasional Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (KN-P3MD), Tim Konsultan P3MD Provinsi Kalimantan Barat, Wakil Bupati Sanggau, Tim Pendampingan Desa P3MD Kabupaten Sanggau serta Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) dari Kecamatan Kembayan, Jangkang dan Bonti.  

Dalam sambutannya, perwakilan dari Kemendes PDTT yakni Bapak Asep antara lain menyampaikan bahwa Bursa Inovasi Desa (BID) dilaksanakan sebagai ruang untuk pertukaran pengetahuan kegiatan-kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang dinilai inovatif, sehingga Desa medapatkan referensi bagi kegiatan pembangunan yang menggunakan dana desa. Sementara itu Wakil Bupati Sanggau, Bapak Yohanes Ontot dalam sambutannya, sebelum membuka BID secara resmi, antara lain mengingatkan kepada seluruh peserta Bursa Inovasi Desa (BID) diharapkan agar serius dalam mengikuti kegiatan ini karena sangat penting bagi kemajuan pembangunan di desa, yakni bagaimana desa mampu menerapkan kesempatan pertukaran ide dalam even ini pada perencanaan pembangunan di desanya masing-masing sesuai dengan potensi yang dimiliki dan dengan skala prioritas kebutuhan desa.

Hal yang menarik dalam pelaksanaan Bursa Inovasi Desa (BID) klaster 2 ini adalah menghadirkan nuansa etnik dan tradisi lokal yang sarat dengan kearifan lokal (local wisdom) adat budaya Suku Dayak. Spirit untuk menampilkan dan sekaligus melestarikan budaya Suku Dayak ini tercermin dalam banyak hal selama proses pelaksanaan Bursa Inovasi Desa (BID). Pertama, dari sisi pemilihan lokasi pelaksanaan BID yang langsung berada di sentral aktivitas budaya Suku Dayak yakni di Rumah Botang Romin Bunuo yang terletak di Jalan Merowi Desa Sebungkuh Kecamatan Kembayan. Kedua, pakaian yang digunakan oleh panitia sebagian besar bernuansa etnis. Ketiga, upacara penyambutan tamu dilakukan dengan upacara adat dan juga tari-tarian penghormatan kepada tamu yang juga disajikan dalam bentuk tari Suku Dayak.

Ide untuk menggunakan simbol-simbol etnik dalam pelaksanaan Bursa Inovasi Desa (BID) ini patut untuk diapresiasi. Selain spirit untuk menjaga kelestarian budaya Suku Dayak, balutan etnis dan tradisi ini juga memberikan edukasi tentang kekayaaan ragam budaya nusantara, khususnya yang berada di tanah Kalimantan, lebih khusus lagi di sekitar wilayah Kabupaten Sanggau. Selain itu, tampilnya tradisi adat istiadat baik berupa upacara penyambutan, pakaian adat, tari-tarian juga merupakan hiburan bagi para tamu, undangan dan juga panitia Bursa Inovasi Desa (BID) Klaster 2 ini.

Dari sisi substansi, pelaksanaan BID Klaster 2 ini juga terbilang cukup sukses. Agenda dan capaian output yang diharapkan dalam pelaksanaan Bursa Inovasi Desa (BID) secara umum dapat tercapai. Gambaran umum capaian hasil Bursa Inovasi Desa (BID) ini  dilaporkan oleh Koordinator Kabupaten Tim Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TA-PM) Kabupaten Sanggau yakni Bapak Abdul Kadir, SP. dalam acara penutupan BID yang juga masih dihadiri oleh Wakil Bupati Sanggau dan rombongan tamu dari Kemendes PDTT, World Bank, KN-PID, KN-P3MD dan para undangan.
P2KTD Bursa A (Bp. Abang Amirullah) dan Tamu dari Kemendes

Harus diakui bahwa pelaksanaan Bursa Inovasi Desa (BID) Klaster 2 di sana-sini terdapat kekurangan, namun hal tersebut masih dapat dimaklumi mengingat persiapan kegiatan yang relatif sangan singkat. Apapun itu, kita patut memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, yang dengan keikhlasan sudah berupaya mempersembahkan yang terbaik bagi suksesnya kegiatan ini. Good job.@wry

Konsultasi Desa di Bursa A (Infrastruktur)
Konsultasi Desa di Bursa B (Kewirausahaan)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar